Jumat, 07 Oktober 2011

sistem bahan bakar diesel

SYSTEM BAHAN BAKAR DIESEL YANG BANYAK DIPAKAI :

                   SYSTEM POMPA PRIBADI

                 SYSTEM DISTRIBUSI     

                 SYSTEM AKUMULATOR


Pompa penyalur
Pompa penyalur berfungsi menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa tekanan tinggi agar pompa tekanan tinggi selalu penuh dengan bahan bakar dalam segala keadaan oleh karena itu tekanan pengalirannya harus selalu lebih tinggi dari pada tekanan atmosfer. Hal ini untuk menjaga agar udara tidak masuk ke saluran bahan bakar seandainya terjadi kebocoran ketiga system bahan bakar ini mengunakan pompa bertekanan tinggi tetapi jumlah dan fungsinya berbeda .

1)    SYSTEM POMPA PRIBADI
setiap silinder di layani oleh satu pompa Tekanan tinggi. Pompa tekanan tinggi adalah pompa plunyer yang di lengkapi dengan pengatur kapasitas semprotan, sedangkan daya untuk menggerakan daya di ambil dari daya mesin itu sendiri pompa di hubungkan dari nozzle melalui pipa tekanan tinggi dan nozzle akan memberikan bentuk pengabutan ke dalam silinder sesuai bentuk lubang nozzle.

            Sebagai pengembangan dari system pribadi di lakukan dengan system penyemprotan tunggal. Pada system ini pompa dan nozzle jadi satu kesatuan

            2) SYSTEM DISTRIBUSI
system distribusi menggunakan sebuah pompa tekanan tinggi untuk melayani semua penyemprotan pada setiap silinder. Pompa mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke dalam distributor. Distributor membagi bahan bakar ke setiap pnyemprot sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.

            3) SYSTEM AKUMULATOR
system akumulator juga menggunakan sebuah pompa tekanan tinggi untuk melayani semua peyemprot yang ada pada setiap silinder tetapi tidak di lengkapi dengan alat pengatur kapasitas semprotan bahan bakar. Pada system ini pompa tekanan tinggi mengalirkan bahan bakar masuk ke dalam sebuah akumulator yang di lengkapi oleh katup pengatur tekanan sehingga tekanan bahan bakar dalam akumulator dapat konstan.

DETONASI PADA MOTOR DIESEL

            Jika ignition relay ( waktu pembakaran tertunda ) terlalu panjang/jika jumlah penguapan pada saat ini terlalu banyak, maka jumlah campuran yang dapat terbakar pada saat perambatan api terlalu banyak, sehingga menyebabkan kenaikan tekanan di dalam silinder sangat tinggi, hal ini akan mengakibatkan timbulnya bunyi / getaran. Peristiwa di atas di sebut dengan diesel knock ( detonasi ).
untuk mencegah terjadinya detonasi tadi perlu di cegah kenaikan tekanan yang tiba-tiba yaitu membuat dengan campuran yang mudah terbakar pada temperatur yang rendah. Mengurangi jumlah bahan bakar yang yang di injeksikan selama pembakaran tertunda.

            Cara-cara untuk mengatasi deonasi :

-Menggunakan bahan bakar dengan angka cetan yang tinggi

-Menaikkan temperatur udara dan tekanan pada saat awal injeksi

- Mengurangi  jumlah injeksi pada saat awal injeksi

- Menaikan temperatur pada ruang bakar ( khususnya pada daerah injeksi )

System bahan bakar

Bahan bakar dari tangki di tekan oleh pompa injeksi dan di injeksikan ke Dalam silinder melalui nozzle. Semua komponen yang berhubungan dengan kerja ini di sebut dengan system bahan bakar.

Ada 2 system yang banyak di gunakan yaitu :

1)    System bebas ( independent system )

2)    Common system ( distributor pump )


1.system bebas ( independent pump )

      System ini banyak di gunakan pada mesin penggerak dengan kecepatan tinggi. Misal untuk kendaraan angkutan masing-masing silinder di lengkapi dengan sebuah pompa injeksi

2.common system ( distributor pump )

      Pada system in hanya 1 pompa yang menaikan tekanan bahan bakar di dalam accumulator. Dari accumulator di bagikan ke tiap-tiap nozzle. Saat  injeksi dan jumlah bahan bakar yang di injeksikan oleh ditributor. Accumulator di lengkapi dengan katup pengaman ( safety valve ) untuk memelihara agar tekanannya tetap .
ada juga yang tidak di lengkapi dengan accumulator, bahan bakar langsung di kirim dari pompa injeksi ke distributor.

Penyaluran bahan bakar

Penyaluran bahan bakar seperti berikut :  



KEMAMPUAN MESIN ( PERFOMANCE )

      Kemampuan mesin banyak di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

1.    Volume langkah total



Di mana Vl = volume langkah total < cc >

                D = diameter silinder < cm >

                L = Langkah torak < cm >

               N = Jumlah silinder

2.    Perbandingan kompresi ( compresion ratio )

Di ukur berapa banyak campuran udara bahan bakar yang masuk ke dalam silinder selama gerak hisap yang di pompakan pada langkah kompresi. Perbandingannya adalah antara volume bila torak pada TMB ( volume silinder + volume ruang  bakar ) dengan volume sisa pada bagian atas silinder bila torak berada pada TMB ( volume ruang bakar )



K = Perbandingan kompresi

A = Volume langkah

B = Volume ruang bakar

Bila perbandingan kompresi naik, tekanan pembakaran bertambah dan tenaga yang di hasilkan lebih besar akan mengakibatkan pemakaian bahan bakar bertambah.

3.    Efisiensi panas

       Efisiensi panas suatu mesin adalah perbandingan panas yang di sediakan dengan panas yang di rubah menjadi kerja efektif.

Bila semua panas yang timbul pada saat pembakaraan dapat di rubah menjadi kerja efektif dalam silinder, di katakan efisiensi panas 100%. Bila jumlah panas dari pembakaran Q1 Kkal dan kerugian panas pada dinding silinder adalah Q2 Kkal maka : efisiensi panas = Q1 – Q2 x 100 %


Q1 – Q2 = Adalah kerja efektif

4.    Keseimbangan panas

          Pembakaran dalam silinder menimbulkan panas. Panas tersebut ada yang di rubah menjadi tenaga efektif dan ada juga yang hilang.

detonasi pada motor diesel

jika ignition delay(waktu pembakaran tertunda)terlalu panjang atau jumlah penguapa pada saat ini terlalu banyak maka jumlah campuran yang yg dapat terbakar saat perambatan api terlalu banyak maka akan menyebabkan kenaikan tekanan didalam silinder sangat tinggi ,hal ini akan mengakibatkan timbulnya bunyi atau getaran .
peristiwa ini sering disebut diesel knok (banting klep).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

friends on class automotive

friends on class automotive